Usai memimpin rapat terbatas tentang penanganan gempa bumi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali memimpin rapat terbatas tentang batik sebagai warisan dunia di Istana Bogor, Senin (7/9) sore. “Kami melaporkan mengenai diangkatnya batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia. Batik Indonesia menjadi representasi dari budaya tak benda warisan manusia,” kata Menko Kesra Aburizal Bakrie.
Sebelumnya Aburizal menjelaskan pengertian warisan budaya benda dan budaya tak benda. “Budaya benda itu terdiri dari monumen, candi, pemandangan alam dan sebagainya. Sedangkan budaya tak benda atau populer disebut budaya hidup, menurut UNESCO terdiri dari budaya lisan, ceritra termasuk bahasa, seni pentas, tari, wayang, adat istiadat kebudayaan masyarakat, kerajinan tradisional dan semua benda-benda yang terkait dengan alam tersebut,” jelas Aburizal.
“Batik dianggap sebagai icon budaya bangsa yang memiliki keunikan, yang memiliki simbol, memiliki filosofi yang mendalam, yang mencakup siklus kehidupan manusia yang diajukan oleh Indonesia sebagai warisan budaya tak benda dari kemanusiaan. Ini penting, kata kemanusiaan saya tekankan karena ini akan menyangkut bukan hanya Indonesia bahwa batik dianggap sebagai budaya bangsa asalnya dari Indonesia dan diakui sebagai satu representasi dari budaya tak benda dari kemanusiaan,” Aburizal menjelaskan.
Masyarakat Indonesia mengetahui bahwa batik adalah kain tradisional, kaya akan nilai budaya, dan termasuk kerajinan tradisional yang turun temurun. Dalam merangkum penilaian terhadap batik, UNESCO mengajukan pertanyaan seperti apakah batik dihasilkan secara turun menurun itu berasal dari Indonesia. “Ditanyakan juga apakah pemerintah memberikan perlindungan terhadap batik itu. Apakah pemerintah melakukan safe guard terhadap batik. Untuk itulah pemerintah membuat suatu buku dan panduan pendidikan tentang batik yang disebarkan di sekolah-sekolah,” ujar Aburizal.
UNESCO juga menanyakan apakah Indonesia memiliki masyarakat batik, industri, pemakainya, budaya dan sejarahnya. “Berdasarkan itulah syukur Alhamdulillah, batik telah disetujui untuk menjadi satu warisan budaya tak benda warisan manusia dari UNESCO. Insya Allah peresmiannya akan dilaksanakan pada tanggal 28 September sampai 2 Oktober di Abu Dhabi. Kami sudah diberitahukan bahwa batik diakui sebagai satu warisan dunia yang dihasilkan dari bangsa Indonesia,” kata Aburizal.
Presiden SBY meminta kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009 nanti untuk menggunakan batik sebagai penghargaan terhadap batik itu sendiri. “Presiden menyampaikan untuk memelihara itu. Menbudpar juga mengatakan telah memberikan jaminan bahwa batik akan terus dibudayakan di Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu Menbudpar Jero Wacik menambahkan bahwa pemerintah akan terus memperjuangkan satu persatu karya budaya bangsa. “Pada tahun 2003 UNESCO sudah mengakui wayang sebagai warisan budaya tak benda. Kita sudah mendapatkan sertifikatnya. Kemudian keris juga sudah menjadi warisan budaya dunia dari Indonesia. Yang berikutnya sedang dimasukan sekarang adalah angklung,” tegas Jero Wacik.
Sumber: presidensby.info
Tidak ada komentar:
Posting Komentar