Selasa, 26 Juli 2011

Saya Mengkritik Politik Anggaran Kabupaten Tanah Datar

sehari sebelum acara ini dilakukan, kami mahasiswa KKN di Nagari Pariangan diundang oleh pihak kecamatan pariangan untuk menghadiri sebuah kunjungan kerja dari wakil bupati tanah datar. dalam undangan yang ditujukan adalah untuk koordinator KKN Nagari Pariangan. saya selaku ketua KKN dinagari saya menanggapi hal tersebut dan menghadiri acara yang saya harapkan nantinya ada suatu usaha dari saya guna kepentingan masyarakat nagari pariangan secara umum dan program KKN saya dan teman-teman secara khususnya.



pertemuan ini diawali dengan penyambutan oleh pasambahan yang dilakukan oleh murid TK dan kemudian acara dilanjutkan dengan kata sambutan serta up date dari kepala kecamatan. kemudian dimulai sesi tanya jawab serta penyampaian aspirasi dari beberapa wali nagari dan perangkat kecamatan dan setingkat nagari.



saya beranggapan hal ini adalah suatu hal yang bagus dan sangat demokratis, mengingat hal ini dihadiri oleh perangkat kabupaten dan semua aspirasi dapat tertampung. sehingga acara ini dijadikan suatu hal yang bisa disebut sebagai formula bottom-up, yang dimana suara rakyat dijemput dan nantinya diolah menjadi sebuah kebijakan.



alhasil, seluruh perangkat kecamatan dan urutan dibawahnya menyampaikan keluh kesah. dari hal gaji insentif wali nagari yang belum di bayar, pertanian, sistem adat (perbup tanah datar no 4 tahun 2008 dan 15 tahun 2008), hingga masalah pendidikan dan pariwisata. namun dalam khusus dalam catatan saya ini adalah perihal pendidikan yang terjadi di kecamatan pariangan. tepatnya msalah SMA 1 simabur.



menurut hemat saya, dari beberapa penuturan wali nagari serta perangkat kecamatan termasuk kapolsek yang mengeluh perihal kekurangan kelas di SMA 1 Simabur, sehingga dijadikanlah labor kimia,biologi,fisika dan sekre OSIS menjadi kelas. dan bahkan bagi siswa yang tidak mampu secara nilai untuk masuk SMA harus membayar uang bangku (istilah lama bagi pembangunan kelas secara swadaya) sebesara satu juta. padahal dominannya mereka adalah siswa dari nagari-nagari yang orang tuanya adalah bekerja sebagai petani.setelah melakukan usaha, ternyata hanya terkumpul uang sebesar 33 juta yang dimana angka itu tidak cukup untuk membangun sebuah kelas. kesempatan pertemuan ini dijadikan suatu hal yang wajib dimanfaatkan oleh perangkat nagari dan kecamatan untuk berkeluh kesah.

giliran bertanyaan terus bergulir. sewaktu itu saya adalah satu-satunya kaum muda yang bertanya dalam suatu forum yang resmi ini. pertanyaan saya gampang yaitu selama lebih dari 4 tahun pemerintah tanah datar memberikan reward bagi siswa sekolah berprestasi untuk pergi study tour malaysia-singapore yang jumlahnya puluhan bahkan ratusan, namun OUTPUT dari kebijakan ini apa????pernyataan yang singkat dan simpel yang seharusnya dapat dijawab dengan cakap pula. namun apa daya, jawab si bapak perangkat daerah tersebut adalah "saya sewaktu menjadi mahasiswa juga punya spirit seperti itu. kalian yang mahasiswa, tahunya cuma teori. yang pasti teori berbeda dengan praktek"

jujur, sewaktu mendengar jawaban seperti itu saya serasa ingin keluar dari ruangan. namun rasa segan dan hormat saya kepada bapak wali nagari pariangan menahan keinginan itu. bukankah kekurangan kelas tersebut bisa di tambal dengan dana jalan-jalan yang telah dialokasikan. sekarang ini seharusnya pemerintah daerah harus tahu dimana kebijakan yang penting dan dimana kebijakan yang genting.



tanpa teori, ataupun dengan teori pas-pas an tanpa adanya pijakan yang jelas maka sama dengan Thomas A. Edison yang harus melakukan ribuan kali percobaan untuk membuat lampu. tapi dengan teori kawat pijar dari Thomas, tidak lama kemudian muncul lampu Neon dan berbagai alat penerang lainnya. mohon maaf wahai bapak yang terhormat, bila dilakukan tanpa teori maka APAKAH BAPAK SANGGUP MENCOBA BERULANG-ULANG KALI UNTUK MENUJU SESUATU HAL YANG BAPAK IDAM-IDAMKAN.....???

SAYA MENGKRITIK POLITIK ANGGARAN KABUPATEN TANAH DATAR............
WAHAI MAHASISWA TANAH DATAR.........ANDA DIMANA......????

Disaat anda melihat adik-adik anda harus belajar di labor, di sekre dan t4 lainnya, bagaima perasaan anda?Disaat mereka pergi keluar negeri tanpa membawa hasil, bagaimana perasaan anda?Ka Malaysia se nan acok ma, tapi a nan di baok pulang......

TANYA KENAPA......?????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar